Rasakan... Kita di lingkaran... "...Berdiri di lingkaran, melihat, mendengar, merasakan, membaca, menulis, mencoba berbagi..."

Selasa, 02 September 2008

MARHABAN YA RAMADHAN

9/02/2008 05:36:00 PM Posted by Ady'S No comments
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (maksudnya memberi makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari), Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.
(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Albaqoroh : 183-185)

Marhaban ya Ramadhan, marhaban ya syahrash shiyam. Selamat datang bulan Ramadhan, selamat datang bulan puasa.

Itulah ungkapan kegembiraan, kerinduan hamba-hamba Allah yang beriman. Sebelas bulan lamanya bulan ini dinanti-nantikan dan itu cukup lama. Rasulullah SAW mengajarkan do’a bagi mereka yang merindukan Ramadhan, “Allahumma baariklanaa fii rajab wa sya’ban wa balighnaa ramadhan.” (Ya Allah, berkahilah Kami di bulan Rajab dan di bulan Sya’ban, dan panjangkanlah umur kami hingga bulan Ramadhan).

Ramadhan berasal dari kata romadho – romdhon, yang berarti “pembakaran”. Sesuatu yang dibakar biasanya hal-hal yang tidak bermanfaat atau kurang manfaatnya, seperti sampah atau rongsokan. Dibakar untuk dibersihkan. Kalaupun yang dibakar itu bermanfaat, tentu untuk lebih besar manfaatnya. Besi dibakar untuk menjadi gergaji, palu, pisau, dan sebagainya. Kalau proses pembakarannya memakan waktu yang lama plus dengan ilmunya, lahirlah teknologi-teknologi canggih: motor, mobil, pesawat, dan sebagainya. Demikian halnya dengan bulan Ramadhan, di-Ramadhan-kan oleh Allah agar hamba-hamba Allah yang beriman memiliki pribadi yang canggih, yaitu hamba-hamba Allah yang bertaqwa.

Diantara yang di-Ramadhan-kan oleh Allah dari hamba-hamba yang beriman adalah :
1. Dosa Vertikalistik/Dosa Hablum minallah.
Dosa kepada Allah, seperti sombong, riya, sum’ah, uzub, dan banyak keluh kesah terhadap takdir. Tampaknya sulit bagi kita untuk tidak melakukan kesalahan dalam 11 bulan, apalagi dalam hidup ini, dan itu fitrah. Karena manusia tempat salah dan dosa.

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap Bani Adam pasti berdosa, dan sebaik-baiknya yang pasti berdosa ia bertaubat.” (HR Muttafaqun ‘Alaihi).

Lagipula orang yang bertaqwa bukanlah orang yang tidak pernah salah. Dia pernah salah tetapi segera memperbaiki diri dan tidak lagi mengulagi kesalahannya.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 135 yang artinya :
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri*), mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.”
*) Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba.
Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.

Di sinilah rahmat Allah, dengan di-Ramadhan-kan oleh Allah dibersihkan dosa-dosa kita kepada Allah. Terima kasih ya Allah, untung Engkau wajibkan kami shaum di bulan Ramadhan ini. Kalau tidak, kami tidak tahu cara membersihkan dosa kami.

Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang melaksanakan shaum karena kecintaannya kepada Allah dan keinginan kuatnya memperbaiki diri, niscaya Allah ampuni dosa-dosanya yang lalu dan akan datang.” (HR. Al Khotib dari Ibnu Abbas, lihat Fathul Kabier hadits 6201).

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang menghidupkan ibadah (qiyamul lail, tadabur Quran, sedekah, membukakan puasa, dan sebagainya) karena iman dan sungguh-sungguh, niscaya Allah ampuni dosa-dosanya yang lalu dan akan datang.”


2. Dosa Horizontalistik/Dosa Antarkita
Dibakarnya dosa antarkita menuju fitrah sosial (ukhuwwah imaniyyah). Bulan kebersamaan hamba-hamba Allah yang beriman serentak secara massal di bulan Ramadhan di seluruh dunia melaksanakan ibadah shaum. Ini tarbiyah robbanii yang sangat luar biasa, dan ini menjadi keistimewaan ibadah shaum Ramadhan. Disahurkan kita bersama keluarga, dimesrakan, dirukunkan dengan sahur. Sahur itu berkah, dan itu jarang terjadi makan bersama keluarga menjelang subuh. Ditarawihkan, dimushollakan, dimasjidkan, dijama’ahkan, dipersaudarakan kembali kita berkumpul dengan kawan dan tetangga.

3. Di-Ramadhan-kan darah daging yang mengalir yang tumbuh darinya sesuatu yang haram zatnya, seperti : anjing, babi, alkohol, atau haram cara mencarinya : korupsi, menerima sogokan, menipu, atau hak Allah tidak ditunaikan, tidak mau berzakat. Tampaknya sulit bagi kita untuk tidak melakukan tidak sengaja apalagi sampai sengaja. Subhanallah, inilah bulan taubat, bulan pembakaran, dengan shaum Ramadhan 30 hari maksimal, sangat efektif membakar darah daging yang haram.

Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan masuk surga darah yang mengalir atau daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram.” (HR. Abu Hatim dari Ibnu Abbas). Bahkan darah daging yang haram itu akan menjadi majras syaithan (the room of satanic).

4. Dibakar sifat-sifat tidak terpuji (al akhlaqul mazmumah), sifat-sifat tidak terpuji bersumber dari perut (materialisme) dan di bawah perut (hedonisme). Itulah yang dikendalikan oleh shaum Ramadhan, makan minum (perut), seks (di bawah perut).

Bila kita tidak mau mengendalikannya, maka kita akan menjadi seperti hewan, sebagaimana firman Allah dalam surat Al A’raf ayat 176 yang artinya :
“Dan kalau kami menghendaki, Sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.”


Subhanallah, terima kasih ya Allah, Engkau telah Ramadhan-kan kami, sehingga kami dapat memperbaiki diri kami menjadi hamba-Mu yang bertaqwa. Alhamdulillaah.









(Tausiyah dari Ustadz Jefri Albukhari yang dimuat harian TP tgl. 1 Desember 2008)

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Ady'S
Berdiri di lingkaran, melihat, mendengar, merasakan, membaca, menulis, mencoba berbagi...
Lihat profil lengkapku

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.