Rasakan... Kita di lingkaran... "...Berdiri di lingkaran, melihat, mendengar, merasakan, membaca, menulis, mencoba berbagi..."

Selasa, 08 September 2009

“Balasan Kejujuran dan Amanah”

9/08/2009 06:33:00 PM Posted by Ady'S No comments


 

Setiap muslim diperintahkan untuk berlaku amanah dan memiliki akhlak yang baik serta sifar terpuji. Barang siapa yang melakukan sifat-sifat tersebut, niscaya ia diberi balasan yang baik, di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang meninggalkan khianat dan menipu karena Allah dengan segenap kejujuran dan keikhlasan, niscaya Allah mengganti hal tersebut dengan kebaikan yang banyak.

Dari Abu Hurairah r.a. meriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, "Ada seorang laki-laki yang membeli tanah perkebunan dari orang lain. Tiba-tiba orang yang membeli tanah perkebunan tersebut menemukan sebuah guci yang di dalamnya terdapat emas. Maka, ia berkata kepada penjualnya, 'Ambillah emas itu dariku, sebab aku hanya membeli tanah perkebunan, tidak membeli emas.' Orang yang memiliki tanah itu pun menjawab, 'Aku menjual tanah itu berikut apa yang ada di dalamnya.' Lalu kedua orang itu meminta keputusan hukum kepada orang lain. Orang itu berkata, 'Apakah kalian berdua memiliki anak?' Salah seorang dari mereka berkata, 'Aku memiliki seorang anak laki-laki.' Yang lain berkata, 'Aku memiliki seorang anak perempuan.' Orang itu berkata, 'Nikahkanlah anak laki(mu) dengan putri(nya) dan nafkahkanlah kepada keduanya dari emas itu, dan bersedekahlah kalian dari padanya'." (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah saw. bahwasanya beliau menyebutkan seorang laki-laki dari Bani Israel yang meminta orang Bani Israel lainnya agar memberinya utang sebesar 1000 dinar. Lalu, orang yang mengutanginya berkata, "Datangkanlah beberapa saksi agar mereka menyaksikan (utangmu ini)." Ia menjawab, "Cukuplah Allah sebagai saksi bagiku." Orang itu berkata, "Datangkanlah orang yang menjaminmu." Ia menjawab, "Cukuplah Allah yang menjaminku." Orang yang mengutanginya pun lalu berkata, "Engkau benar." Maka, uang itu diberikan kepadanya (untuk dibayar) pada waktu yang ditentukan. (Setelah lama) orang yang berhutang itu pun pergi berlayar untuk suatu keperluan. Lalu, ia mencari kapal yang bisa mengantarkannya karena utangnya telah jatuh tempo, tetapi ia tidak mendapatkan kapal tersebut. Maka, ia pun mengambil kayu yang kemudian ia lubangi, dan dimasukkannya uang 1000 dinar di dalamnya berikut surat kepada pemiliknya. Lalu, ia meratakan dan memperbaiki letaknya. Selanjutnya, ia menuju ke laut seraya berkata, "Ya Allah, sungguh engkau telah mengetahui bahwa aku meminjam uang kepada si Fulan sebanyak 1000 dinar. Lalu, ia memintaku penjamin, maka aku katakan cukuplah Allah sebagai penjamin, dia pun rela dengannya. Ia juga meminta kepadaku saksi, maka aku katakan cukuplah Allah sebagai saksi, dan ia pun rela dengannya. Sungguh aku telah berusaha keras untuk mendapatkan kapal untuk mengirimkan kepadanya uang yang telah diberikan kepadaku, tetapi aku tidak mendapatkan kapal itu. Karena itu, aku titipkan ia kepada-Mu." Lalu ia melemparkannya ke laut sehingga terapung-apung, lalu ia pulang.

Adapun orang yang memberi utang itu, maka ia mencari kapal yang datang ke negerinya. Maka, ia pun keluar rumah untuk melihat-lihat barangkali ada kapal yang membawa titipan uangnya. Tetapi, tiba-tiba ia menemukan kayu. Ia lalu mengambilnya sebagai kayu bakar untuk istrinya. Namun, ia membelah kayu tersebut, ia mendapatkan uang berikut sepucuk surat. Setelah itu, datanglah orang yang berutang kepadanya. Ia membawa uang 1000 dinar seraya berkata, "Demi Allah, aku terus berusaha untuk mendapatkan kapal agar bisa sampai kepadamu dengan uangmu, tetapi aku sama sekali tidak mendapatkan kapal sebelum yang aku tumpangi sekarang." Orang yang mengutanginya berkata, "Bukankah engkau telah mengirim uang tersebut dengan sesuatu?" Ia menjawab, "Bukankah aku telah memberitahukan kepadamu bahwa aku tidak mendapatkan kapal sebelum yang aku tumpangi sekarang?" Orang yang mengutangi mengabarkan, "Sesungguhnya Allah telah menunaikan apa yang engkau kirimkan kepadaku melalui kayu. Karena itu, bawalah uang 1000 dinarmu kembali dengan beruntung." (HR Bukhari dan Ahmad).


 

(Sumber : 1001 Kisah-Kisah Nyata, Achmad Sunarto, Penerbit CV Firdaus, Jakarta Pusat)

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Ady'S
Berdiri di lingkaran, melihat, mendengar, merasakan, membaca, menulis, mencoba berbagi...
Lihat profil lengkapku

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.