Rasakan... Kita di lingkaran... "...Berdiri di lingkaran, melihat, mendengar, merasakan, membaca, menulis, mencoba berbagi..."

Minggu, 19 Oktober 2008

Pencetus Murka Allah Swt (Part 1)

10/19/2008 05:03:00 PM Posted by Ady'S No comments

Sekali lagi, hanya melihat, membaca, mendengar, apa yang ada di hadapanku di lingkar sekitarku. Setelah menuangkan tulisan ini nantinya aku hanya bisa berharap bahwa surat permohonan ampunku kepada-NYA Yang Maha Kuasa dapat diterima, walaupun terlalu naif aku berharap jika kubayangkan dosa-dosaku. Aku hanya ingin ikhlash. Ikhlash karena inilah kemampuan terbaikku.

Coba simak, semoga...

Aku tidak mengurutkan berdasarkan urutan waktu :

  1. Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT)

    Memang bukan hal baru. Niat pemerintah sebenarnya patut diacungi jempol, walaupun banyak pihak yang masih meragukan keefektifan atau daya guna dari program ini.

    Namun dari niat baik dan "nilai yang sedikit" ini, terdapat beberapa hal yang membuat miris hati kita yang masih memiliki nurani:

    1. Tidak semua rakyat yang dikategorikan miskin di suatu wilayah (RT/RW/Keluarahan) terdata. Bahkan di lingkar sekitarku perbandingan masyarakat "kurang makan" yang tidak mendapatkan anugerah ini nyaris sama dengan masyarakat "cukup makan" yang menggantikan untuk menerima pendapatan gratis ini.
    2. Akupun hanya bisa mengurut dada dan meminta ampunan Allah Swt, karena dari "nilai yang sedikit" itupun masih dipotong (dengan alasan biaya ini dan itu) oleh mereka yang membagikan. Lihatlah banyaknya pemberitaan tentang ini melalui media massa kita.

    Jangan tutup mata!!! Dimana nurani kita!!!

  2. Pembagian Zakat

    Juga bukan hal yang baru. Allaahu Akbar. Banyak yang meninggalkan dunia di akhir Ramadhan karena terjepit. Banyak yang tidak sempat lagi menyaksikan anak-anaknya mengenakan pakaian baru saat Lebaran karena terinjak-injak. Banyak yang telah kehabisan waktu untuk sekedar mencicipi sedikit makanan enak sebagai menu berbuka puasa saat takbir berkumandang karena kehabisan nafas akibat berdesak-desakan. Apakah tidak sebaiknya :

    1. Mereka yang memang "berlimpah rezeki" menjadi kurir langsung membawakan rezeki yang sudah mereka belah-belah itu kepada yang berhak. Masih tegakah kita melihat "orang-orang yang berhak" itu mempertontonkan kelemahan dan kekurangan mereka? Masih terlalu tebalkah kacamata kita menepis bayangan "orang-orang yang berhak" itu berdesak-desakan menghiba sedikit rezeki di akhir-akhir bulan suci itu? Tidak bisakah kita sedikit berpeluh air keringat keluar dari istana-istana kita membawakan rezeki ke gubuk mereka untuk membahagiakan "orang-orang yang berhak" itu yang hanya sekali setahun, sementara dalam 11 bulan yang lainnya "orang-orang yang berhak" itu telah pula bersimbah darah mengais rezeki. Bukankah Allah Swt menganugerahkan akhir bulan suci itu untuk sama-sama berbahagia? Taqobbalallaahu Minna Wa Minkum...
    2. Hanya "orang-orang yang berhak" yang berada dalam antrian pembagian itu. Meskipun saya sangat tidak pernah setuju dengan acara "Parade Pembagian Zakat" ini baik di mesjid-mesjid/musholla-musholla atau di tempat-tempat lain sebagaimana disebutkan di atas, dan menggantinya dengan "direct service" baik oleh panitia maupun pribadi, namun jika memang "terpaksa" untuk membuat antrian, cukuplah mereka-mereka yang berhak saja yang termasuk di dalamnya. Di lingkar tempat tinggalku dan di depan mata ini, terlihat antrian penerima di salah satu rumah "Orang Kaya" dan di sudut yang lain juga terlihat antrian puluhan sepeda motor mencari lokasi parkir yang aman. Bukan hanya satu atau dua orang yang ada di atas kendaraan itu, suami istri dan 2 sampai 3 orang anak turun dengan pakaian dan dandanan yang sangat baik, lalu ikut berdesak-desakan. Kenyataan inilah yang membuatku tidak mampu berbuat apapun kecuali memohon ampunan-NYA. Kenyataan bahwa kebiasaan "menggaruk" sesuatu yang bukan haknya telah mengakar. Kebiasaan "menghabisi" sandang pangan orang lain telah membudaya. Kebiasaan "menguliti" sesuatu yang bukan jatahnya telah dikembangbiakkan. Kebiasaan mengaku "kurang makan", padahal kenyataannya adalah "cukup makan" bahkan "berlebih".

Allah Swt tidak akan memberi kecuali apa yang telah kita niatkan dan kita minta.

Allah Swt Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati kita.

Ampuni ya Allah...

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Ady'S
Berdiri di lingkaran, melihat, mendengar, merasakan, membaca, menulis, mencoba berbagi...
Lihat profil lengkapku

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.