Rasakan... Kita di lingkaran... "...Berdiri di lingkaran, melihat, mendengar, merasakan, membaca, menulis, mencoba berbagi..."

Rabu, 29 Oktober 2008

“RAHASIA HIDUP SEHAT CARA ISLAM” (bag. 3-selesai)

10/29/2008 05:12:00 PM Posted by Ady'S No comments


 

KETIGA : HIDUP AKTIF SELALU

Kesehatan tidak bisa diperoleh kecuali kalau kita senantiasa aktif bergerak. Diantara ciri mutlak hidup biologis adalah bergerak. Tidak satu komponenpun di dalam tubuh kita yang tidak bergerak harta benda padat seperti tulang sekalipun mengalami dinamisasi internal proses bongkar pasang elemen-elemen selulernya. Dari sejumlah perintah syari'at dalam Islam, sholat merupakan ibadah yang merangkaikan aspek gerak fisik yang layak dikaji untuk mengetahui seberapa jauh pengaruhnya gerak-gerak tersebut dalam kehidupan kita? Adakah perbedaan antara orang yang melakukan sholat secara benar dengan yang tidak? Logikanya orang yang memiliki kebiasaan-kebiasaan rutin tertentu seharusnya memiliki keunikan dari pengaruh pembiasaan yang ia lakukan dalam hidupnya. Atlet pelaku aerobik misalnya akan memiliki frekwensi denyut nadi yang lebih rendah dibanding orang biasanya, para perenang memiliki kapasitas pernafasan yang lebih baik dan pelari pasti memiliki otot yang elastis dan jantung yang kuat. Sholat, jika dilakukan secara baik dan benar sesuai cara dan tatacara yang dicontohkan Nabi mestinya meninggalkan atsar (jejak) terhadap diri dan kehidupan kita (QS 29:45). Namun Nabi memprediksi bahwa kelak banyak dari umatnya melakukan sholat tapi sesungguhnya tidak menegakkan sholat. "Akan datang suatu masa atas manusia, mereka melakukan sholat namun pada hakekatnya mereka tidak sholat" (Al-Hadish).

Sholat; sebagai Olah Rasa, Olah Rasio sekaligus Olah Raga

Ibadah sholat merupakan simbol total ketundukan seorang hamba kepada Khalik-Nya yang di-ekspresi-kan dengan ketundukan seluruh dimensi diri (hati, akal dan raga). Konsentrasi terhadap dan apresiasi terhadap makna bacaan sholat, merasakan kehadiran Allah ketika tengah ber-audiensi denganNya mengaktifkan fakultas berfikir dan berdzikir (otak dan hati). Sedangkan gerakan-gerakan seperti: berdiri, rukuk, duduk iftirosy, sujud, tahiyyat dan salam mengaktifkan anggota tubuh (melibatkan : mengaktifkan sistem otot dan rangka, mempengaruhi  kardiovaskuler dan aliran getah bening, menggerakkan saluran pencernaan, paru-paru sistem kemih). Gerakan-gerakan sholat wajib sehari 17 rakaat yang memberikan format 119 postur fisik, atau 3570 postur setiap bulannya atau 42.840 postur setiap tahunnya. Tentunya gerakan ini bertambah lagi jika seorang muslim melakukan sholat sunnat tambahan lainnya seperti tahiyyatul masjid, rawatib, tahajjud, dhuha (35-40 rakaat), maka minimal ia melakukan 400 gerakan postur fisik setiap harinya. Gerakan sholat proporsional bagi tubuh, semua format gerakan terasa ringan dan mudah dilakukan, tidak ada hambatan bagi segala lapis usia. Dalam bahasa medis gerakan-gerakan tersebut merupakan gerakan fisiologis yang mengikuti format anatomi tubuh. Dalam gerakan-gerakan tersebut, ada semacam "olahraga rutin berintensitas rendah", yang kini sangat direkomendasikan oleh pakar aerobic karena sangat baik khususnya untuk kesehatan jantung. Diketahui kini, olahraga yang berat memberikan beban stress yang berlebih bagi tubuh akan menciptakan efek-efek merugikan diantaranya kemunculan radikal bebas. Dr. Shahid Athar menghitung bahwa sholat mampu membakar 10 kalori, sedangkan sholat sunat Ramadhan mampu membakar sekitar 200 kalori per-harinya. Dengan jumlah pembakaran kalori demikian, maka gerakan sholat analog dengan olahraga berintensitas rendah yang sangat penting dalam maintenance kesehatan.

Performance sholat membuat banyak organ tubuh kita beraksi, terutama sistem otot, tulang rangka dan persendian. Manuver gerakan dan perubahan-perubahan posisi yang dilakukan seperti sujud  memanipulasi secara fisiologis sistem jantung & peredaran darah dengan menambah suply darah ke otak. Pasokan yang meningkat akibat sujud memberikan pressure pada pembuluh darah yang akan "melatih pembuluh darah dikepala" lebih adaptif menghadapi tekanan sehingga relatif menjadi lebih kuat apabila menghadapi suatu trauma. Takbir merupakan abduksi dan bersedekap adalah adduksi yang mempengaruhi pengembangan dan pengempisan rongga dada ketika bernafas dan format itu juga menggerakkan sistem limfatik dilengan bergerak menuju leher. Formasi berdiri, rukuk, sujud duduk dan sujud 85 kali sehari melancarkan gerak peristaltik saluran cerna (pemijatan), memperkuat dinding abdomen dengan kontraksi rutin, mengosongkan kandung kemih. Sebuah penelitian sederhana dilakukan dr.Sagiran menyimpulkan penekukan formasi duduk iftirosy menyebabkan penjepitan pembuluh darah utama dikaki, yang dibuktikan dengan pengukuran saturasi oksigen dengan pulse oxymetry ke titik nol (0), sehingga formasi duduk iftirosy melatih sirkulasi kolateral untuk menyuplai oksigen di area bawah tersebut.

Dr Muhammad Sholeh (sarjana IAIN orang di luar medis), melakukan terobosan yang agak ganjil bagi komunitas medis . Ia menyusun tesisnya dalam Program Pasca Kedokteran UNAIR Surabaya, berjudul "Pengaruh Sholat tahajjud terhadap peningkatan Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi". ia menyimpulkan bahwa jika sholat Tahajud dilakukan secara kontinyu, tepat gerakannya, khusuk dan ikhlas, maka secara medis sholat itu menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imonologis), khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfosit berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi. (sebuah upaya yang layak diapresiasi) .

            Selain sholat mungkin relevan juga bila meneladani cara jalan Nabi yang cepat, yang tentunya mirip dengan olahraga aerobik yang baik untuk kesehatan jantung.


 

KEEMPAT :MENGELOLA FIKIRAN DAN JIWA DENGAN BENAR.

Sehat meliputi dimensi yang holistik, WHO mendefenisikan bahwa kesehatan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, sosial tanpa ada keluhan sama sekali. Dr. Robert Benson, MD spesialis pembahas keterkaitan antara kesehatan dengan pikiran mengatakan: "Lebih dari separuh penyakit-penyakit yang ada didunia ini bersumber dari gangguan kejiwaan". Ajaran Qur'an dan perilaku Nabi Muhammad sangat kaya untuk menjadi referensi dalam mengelola kesehatan jiwa ini. Qur'an mengajarkan untuk hidup berfikir posiif optimis dan menjauhi perasaan putus asa (QS 12: 87, QS 15: 56), meluruskan persepsi terhadap segala ujian & musibah (QS 2:155), bersabar (QS 2:45), menjauhi amarah (QS 3: 134, QS 42: 37), menjauhi sikap boros(QS 17:26), berdisiplin (QS 4:103) dan banyak lagi yang kesemuanya sangat relevan dengan hidup sehat.

Pembentukan ahklak yang mulia adalah muara dari seluruh amalan Islam, orang yang memiliki budipekerti yang mulia pasti akan mewarisi hidup penuh ketenangan dan mengundang keridhaan Ilahi. Dan hidup penuh ketenangan dan kedamaian adalah syarat mutlak jika kita mau hidup sehat. Hanya jiwa-jiwa yang tenang yang kelak akan dipanggil Tuhan dengan mesra. "wahai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan hati puas dan diridhai, masuklah ke dalam kelompok hamba-hambaKu dan masuklah kedalam syurga-Ku".

Wallaa'hu a'lam bish-shawab.


 

Oleh : dr. Ade Hashman

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Ady'S
Berdiri di lingkaran, melihat, mendengar, merasakan, membaca, menulis, mencoba berbagi...
Lihat profil lengkapku

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.